Menu
GKI Gejayan
Gereja yang Berdoa
  • Berita Mimbar
  • GEBETAN
  • Gejayan Tetulung
Close Menu

HAMBA YANG BISA DIPERCAYA

Berita Mimbar

Bacaan:

 

Tanggal 14/15 November 2020

Bagian dari Matius 25:14-30 yang kita baca bersama hari ini mengajak kita untuk belajar: Menyadari siapakah diri kita sesungguhnya? Secara khusus, semua pengajaran yang disampaikan dalam perikop ini terkait dengan akhir zaman. Melalui perumpamaan ini Tuhan Yesus menyampaikan sikap seperti apa yang dikehendaki oleh Tuhan bagi murid- murid-Nya dalam menantikan kedatangan-Nya. Apakah cukup hanya “BERJAGA- JAGA” (Matius 25:13)? Ternyata TIDAK! Karena kita adalah penatalayan. Istilah “penatalayan” (steward) dalam Bahasa Yunani “OIKONOMOS”. Oikos-rumah dan Nomos-pengaturan atau pengelola. Sebutan bagi seseorang yang bekerja sebagai pengatur atau pengelola. Seorang penatalayan di jaman Israel kuno adalah seseorang yang diberi wewenangdantanggung jawabuntukmengurussegalakeperluanrumahtangga,termasuk di dalamnya mengelola kekayaan tuannya, memimpin hamba yang lain. Kadang juga mengajar anak tuannya. Pemilik rumah biasanya adalah seorang yang sangat kaya yang tugasnya menuntut dia untuk bepergian dalam waktu yang cukup lama. Saat sang tuan pulang, penatalayan dituntut untuk mempertanggungjawabkan atas semua yang sudah dipercayakan tuannya kepada dia. Walaupun tugas yang diemban seorang penatalayan hampir seperti tugas pemilik, tetapi relasi dengan tuannya tetap sama: “penatalayan bukanlah pemilik”. Dia tidak bebas menggunakan apa yang dipercayakan kepadanya. Seorang penatalayan wajib memberikan pertanggungjawaban kepada tuannya!

Nah persoalannya adalah dalam teks yang kita baca hari ini di sana tidak disebutkan tentang penatalayan. Dalam terjemahan LAI justru dituliskan “hamba-hamba” (25:14, 5) dari kata dasar doulos) sedang kata doulos ini merujuk pada “budak”, jadi rasanya pengenaan kata doulos / budak dalam perumpamaan tentang talenta di 25:14-30 kurang tepat. Karena teks ini lebih menceritakan tentang relasi seorang penatalayan dan tuannya bukan tentang seorang budak dan tuannya (24:45-51), Tuan berarti pemilik. Ayat 14 memberi penekanan bahwa sang tuan bukan hanya pemilik talenta tersebut tetapi sang tuan juga adalah pemilik hamba-hamba itu. Apa saja yang diinginkan tuan dari hamba- hambanya? Pertama: Kesegeraan. Segera itu berarti tidak menunda. Kedua: Kebaikan. Hamba ke-1 dan ke-2 mendapatkan pujian dari tuannya. Mereka disebut “hamba yang baik” (25:21, 23). Sebaliknya hamba ke-3 disebut “hamba yang jahat” (25:26). Ketiga: Kesetiaan. Selain disebut sebagai “hamba yang baik, hamba ke-1 dan ke-2 juga disebut “hambaKu yang setia” (25:21, 23). Pujian ini tampaknya mendapat penekanan lebih dibandingkan pujian sebelumnya. Karena kata setia diulang sebanyak dua kali, baik di ayat 21 dan 23 “hambaku yang setia” dan “engkau telah setia”. Keempat: Ketundukan. Sikap hamba ke-3 ternyata didorong oleh kekerasan hatinya yang tidak mau tunduk pada kedaulatan tuannya. Walaupun ia tahu apa yang ia harus perbuat, ia tetap tidak melakukannya. Konsekuensi Penatalayan yang setia: Tuhan akan memberikan pujian (25:21, 23), Tuhan akan mempercayakan pekerjaan yang lebih besar, Tuhan akan berbagi kebahagiaan. Konsekuensi Penatalayan yang tidak setia: Ia akan mengambil talenta yang sudah Ia berikan dan akan memberikannya kepada orang lain yang bertanggung jawab (Matius 25:27,28), Matius 25:30 dicampakkan dalam kegelapan yang paling gelap, disana terdapat ratap dan kertak gigi.

Mari kita evaluasi diri kita masing-masing. Apakah yang Tuhan sudah percayakan di dalam kehidupan Saudara? Sudahkah Saudara menjalankan itu segera, dengan baik secara sungguh-sungguh, setia dan semua dilakukan dalam ketundukan kepada Tuhan? (RIW)

BIJAKSANA DAN ANTISIPATIF RAJA YANG MENGGEMBALAKAN

Related Posts

PusatDoa ilustrasi

Berita Mimbar

PUSAT DOA: Aku atau DIA?

Terus Menerus Dibarui

Berita Mimbar

TERUS MENERUS DIBARUI

Sang Terang Memberi Pengharapan Baru

Berita Mimbar

SANG TERANG MEMBERI PENGHARAPAN BARU

Back To Top
  • Twitter
  • Facebook
  • YouTube
  • Instagram
  • LINE
  • Whatsapp
  • Anchor.fm
© 2020 GKI Gejayan, Supported by Themify.me

Jam Kantor

Senin – Sabtu : 09.00 – 16.00 WIB
Minggu : 07.00 – 14.00 WIB

QRIS GKI Gejayan