
Yesus Jalan Kehidupan
Yesus Jalan Kehidupan – World don’t mean, people mean (dunia itu tak memiliki makna, manusialah yang memberi makna). Pandangan hidup (way of life) seseoranglah yang menentukan akan menjadi seperti apakah hidupnya nanti? Pandangan hidup (way of life) yang benar, membuat hidupnya bermakna/berarti. Sebaliknya pandangan hidup yang keliru akan membuat menjadi kurang atau bahkan tidak bermakna hidupnya, bahkan bisa merusak dirinya dan merusak orang lain. Apa way of life diri kita masing-masing? Mari belajar memiliki pandangan hidup yang sehat, kuat, hebat dan membangun?
Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”
Perikop Yohanes 14:1-14 selain sebagai penghibur dan penguatan bagi para murid yang sedang “gelisah” (ay.1) karena Yesus mengatakan akan pergi meninggalkan mereka (Yohanes 13:33-37), perikop mengajak para murid untuk makin percaya kepada Yesus, Tuhan dan Juruselamat dunia!
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”
Perikop Yohanes 14:1-14 selain sebagai penghibur dan penguatan bagi para murid yang sedang “gelisah” (ay.1) karena Yesus mengatakan akan pergi meninggalkan mereka (Yohanes 13:33-37), perikop mengajak para murid untuk makin percaya kepada Yesus, Tuhan dan Juruselamat dunia!
Yesus adalah “Jalan Keselamatan” (ay. 6)
Yesus bukanlah salah satu jalan atau penunjuk jalan diantara banyak jalan, tetapi Yesus Kristus Dialah Sang Jalan. Tuhan Yesus menegaskan keberadaan dan peranNya bagi manusia dalam 3 frasa “AKU”LAH, yaitu:
- Sang Jalan (satu-satunya jalan sampai kepada Bapa di Surga, tidak ada jalan lain, ayat 6b)
- Sang Kebenaran (sumber dan Penyaksi kebenaran, ayat 18:37-38)
- Sang Hidup (Pemberi hidup yang kekal kepada yang percaya kepadaNya, Yoh. 11:25)
Menurut Agustinus, teolog 354 – 430 M, ia menjelaskan ayat tersebut sbb:
“Akulah Jalan” dimaknai – Bersama-Ku (disamping Ku) engkau harus berjalan
“Akulah Kebenaran” – Kepada-Ku engkau harus datang (sebagai tujuan hidup)
“Akulah Hidup” – Di dalam-Ku engkau harus berada
“Akulah Jalan” dimaknai – Bersama-Ku (disamping Ku) engkau harus berjalan
“Akulah Kebenaran” – Kepada-Ku engkau harus datang (sebagai tujuan hidup)
“Akulah Hidup” – Di dalam-Ku engkau harus berada
Tuhan Yesus mengundang kita untuk:
- mengevaluasi diri apakah kita sudah berada di jalan hidup yang tepat?
- apakah way of life kita sudah benar? Sedang menuju kemana? Jadi manusia yang lebih baik?
Menjadikan Yesus sebagai “Jalan” Hidup, berarti berjuang untuk menghidupi:
- “Jalan Salib” seperti Kristus yang menyatakan kasih-Nya yang sempurna melalui jalan Salib, kita diajak berani menjalani Jalan salib dalam hidup sehari-hari. Artinya berani memberi diri secara total sesuai rencana Bapa, menjadi Pelaku Firman, agar kita dapat mengasihi sesama secara optimal!
- “Jalan Hidup melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa” (ay.12)
- “Jalan Doa” (ay. 13-14) dengan terus mengandalkan Yesus dalam segala pergumulan.
Beranikah kita menjadikan hal-hal di atas sebagai way of life hidup kita? Jika kita hidup di dalam Tuhan, maka kehadiran, pemeliharaan/penyertaan, dan kemurahan Tuhan (ay. 13-14) akan kita rasakan senantiasa! Amin